Rabu, 01 Februari 2017

pengembangan dan pelatihan tim,modul


PENGGALAN I

Pengembangan dan pelatihan tim



  1. Pokok Bahasan  : Pengembangan dan pelatihan tim
  2. Sub Pokok Bahasan : pengertian,tahap-tahap pengembangan tim,tipe-tipe tim
  3. Tujuan Umum   : Untuk mengetahui lebih jauh tentang teori pengembangan dan pelatihan tim
  4. Tujuan Khusus : - Mahasiswa mampu memahami  teori pengembangan dan pelatihan tim              
      • Mahasiswa mampu memahami pengetian pengembangan tim dan pelatihan tim
      • Mahasiswa mampu memahami tahap-tahap pengembangan tim
  5. Waktu               : 90 menit
                                       Dengan rincian sebagai berikut:
                                       Pra pengajaran : 10 menit
                                       Membaca          : 30 menit
                                       Diskusi             : 30 menit
                                       Menjawab Soal : 20 menit
  6. Materi                :  pengembangan dan pelatihan tim
      • Pengertian pengembangan dan pelatihan tim
      • Tahap-tahap pengembangan tim
      • Tipe-tipe tim
      • Cara membangun tim yg produktif




             
  7. Kegiatan Belajar   :
    Kegiatan Belajar I : Membaca

Kajilah bahan bacaan di bawah ini secara cermat. Berilah tanda-tanda khusus atau  catatan tepi  pada bagian-bagian penting atau yang sulit dipahami jika anggap perlu.

SELAMAT MEMBACA



A.PENGERTIA PENGEMBANGAN TIM

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan.

Pengembangan yang mengacu pada masalah staf dan personil adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi sehingga manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.

Dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah suatu usaha yang sistematis dan terorganisir yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan.



 PENGERTIAN PELATIHAN TIM

  pelatihan adalah suatu kegiatan mempelajari kemampuan dan pengetahuan dalam bidang tertentu yang dengan sengaja diberikan melalui prosedur sistematis dan terorganisir untuk mencapai kerja yang efektif.



B.TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN TIM

    Tahap 1 Undevelopment

Tahap ini adalah tahap yang paling sering dijumpai pada suatu organisasi. Dalam tahap ini terlihat sekelompok orang mengerjakan suatu tugas, tetapi mereka tidak bersepakat tentang bagaimana seharusnya mereka bekerja.

Salah satu ciri dari tahap ini adalah tidak melibatkan perasaan-perasaan individu, karena dianggap tidak pada tempatnya untuk membicarakan perasaan-perasaan orang lain secara terbuka. Tempat kerja adalah tempat untuk bekerja. Roda organisasi menggelinding sesuai aturan dan prosedur







Tahap 2 Experimenting

Tahap 2 dimulai ketika tim secara bersungguh-sungguh mulai meninjau ulang metode-metode operasional yang berlaku selama ini. Inilah yang membedakan tim di Tahap 2 dari Tahap 1. Pada Tahap 2, tim berkemauan untuk melakukan eksperimen dan uji coba. Mereka berani menghadapi berbagai kemungkinan dengan memasuki daerah yang belum dikenal.

Ciri lain yang ditunjukan pada tahap perkembangan ini adalah bahwa berbagai masalah dihadapi dan dibahas secara lebih terbuka dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang lebih luas sebelum membuat suatu keputusan. Ini adalah tahap perubahan, dimana tim ingin memperbaiki diri sendiri karena mereka melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang terpenting untuk dilakukan. Para anggota tim lebih saling memperhatikan dan menunjukkan kepedulian kepada masalah-masalah dan gagasan-gagasan rekan dalam tim mereka. Hasilnya adalah mereka akan lebih banyak mendengar dan saling mengerti satu sama lainnya. Rapat akan menjadi suatu pertemuan yang lebih hidup dengan diskusi, mendengar dan berpikir, serta lebih sedikit berbicara. Pada tahap ini suasana dalam tim akan penuh dinamika dan menarik. Para pengamat dapat melihat bahwa tim menjadi lebih hidup dan para anggota yang tadinya kurang memberikan kontribusi menjadi berperan aktif.
Tetapi walaupun tim telah menjadi lebih terbuka dan mempunyai potensi untuk menjadi lebih efektif, masih kurang untuk disebut sebagai tim yang efektif yang menghasilkan keuntungan.



Tahap 3 Consolidating

Setelah berhasil menyelesaikan masalah antar pribadi di Tahap 2, tim mulai memiliki kepercayaan diri, keterbukaan dan dipercaya untuk mencoba cara kerjanya. Biasanya tim akan memilih cara kerja yang lebih sistematik atau bermetode.
Aturan-aturan dan cara kerja yang kaku diubah dengan aturan baru yang disepakati bersama, dimana setiap anggota memiliki peran agar tujuan dapat dicapai. Walau hubungan antar pribadi telah mejadi lebih erat, mereka sadar akan pentingnya aturan-aturan dasar dan cara kerja yang akan dipakai oleh tim. Bukti-bukti yang paling nyata dari tahap ini adalah cara untuk mencapai suatu keputusan, yaitu dengan sebagai berikut adanya kejelaskan tujuan dari aktivitas/tugas, adanya penetapan sasaran, pengumpulan informasi yang dibutuhkan, adanya kemauan memikirkan kemunginan-kemungkinan yang ada pada tim, adanya perencanaan rinci mengenai apa yang harus dilakukan, kemauanmeninjau kembali hasil kerja dan menggunakannya sebagai dasar untuk memperbaiki cara kerja di masa yang akan datang.
Hubungan antar pribadi yang lebih baik pada Tahap 2 tetap dipertahankan, tetapi mereka membangun aturan dasar dan cara kerja yang akan dipakai oleh tim.





 Tahap 4 Mature

Setelah Tahap 3 dilalui, maka tersusunlah dasar bagi terbentuknya suatu tim yang matang. Keterbukaan, kepedulian dan peningkatan hubungan pribadi pada Tahap 2 serta pendekatan yang sistematik dari Tahap 3 modal dasar bagi terbentuknya tim yang benar-benar matang.
Fleksibilitas menjadi hal yang utama, karena setiap kebutuhan-kebutuhan memiliki prosedur kerja yang berbeda. Seseorang tidak lagi khawatir untuk mempertahankan posisi mereka.
Kepemimpinan ditentukan oleh situasi bukan oleh ketentuan-ketentuan yang kaku. Tim mengenali tipe kepemimpinan yang dibutuhkan dan pemimpin mengenali kebu-
tuhan untuk melibatkan anggota-anggotanya
Penggunaan energi dan kemampuan secara maksimal dari tiap anggota disebabkan karena adanya komitmen. Ada perasaan bangga akan keberhasilan tim dan hal tersebut tidak menghambat keberhasilan individu.
Anggota tim menyadari bahwa mereka adalah bagian dari suatu organisasi ataupun bagian dari suatu masyarakat. Oleh karena itu keputusannya juga mempertimbangkan aspek-aspek sosial maupun hal-hal yang universal sifatnya.
Pengembangan menjadi prioritas, karena mereka sadar bahwa sukses yang berkesinambungan membutuhkan pengembangan yang juga berkesinambungan. Keinginan untuk memperbaiki diri dilakukan dengan membuka diri terhadap bantuan dari luar.
Saling percaya, keterbukaan, kejujuran, kerja sama dan ‘konfrontasi’ maupun review berkala terhadap hasil kerja, menjadi gaya hidup tim. Tim akan selalu bersedia untuk membantu tim-tim lain yang mengalami kesulitan maupun yang belum sampai ke tahap mereka. Tetapi lebih dari itu, tim ini adalah tempat yang menyenangkan dan membawa hasil









.













C. TIPE-TIPE TIM

  1.     Tipe-tipe Tim

Tim dapat di klasifikasikan dalam beberapa hal yang tidak terbatas. Tiga klasifikasi yang paling umum adalah situasi dimana tim digunakan, bagaimana tim digunakan di dalam organisasi, dan apa kerja tim. Klasifikasi yang pertama-situasi-berguna karena tim terutama ditemukan dalam pekerjaan, olahraga, dan situasi belajar.

  1. Tim kerja : suatu kesatuan dari interaksi-interaksi perseorangan yang bertujuan untuk kesuksesan anggota dalam menjalankan pekerjaannya.
  2. Tim olahraga : interaksi-interaksi perseorangan yang bertujuan untuk memaksimalkan anggota atletik.
  3. Tim belajar : interaksi-interaksi perseorangan antarkawan sebaya yang mempunyai kesetaraan status yang bertujuan untuk memaksimalkan kesetaraan pengetahuan dan keterampilan tiap-tiap anggota.

Ketiga jenis tim tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu menyatukan usaha tiap-tiap anggota dengan usaha anggota tim lain. Klasifikasi kedua adalah bagaimana tim digunakan dalam suatu organisasi.

  1. Tiga hal yang paling umum adalah untuk memecahkan masalah, untuk mengerjakan proyek yang spesial, dan untuk menghasilkan produk atau jasa.
  2. Tim pemecah masalah : tim pemecah masalah didirikan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produk tapi berperan kecil pada bagaimana kerja diatur atau sikap para pemimpinnya. Oleh karenanya tim seperti ini cenderung hilang secara berangsur-angsur.
  3. Tim tujuan khusus : tim yang tugasnya termasuk merancang dan mengenalkan susunan kerja dan teknologi baru, bertemu dengan suplier dan pembeli, dan menghubungkan fungsi yang terpisah. Tim tujuan khusus terlibat dalam membuat keputusan khusus di setiap tingkatan, menciptakan suasana untuk kemajunan kualitas dan produktivitas.

D. CARA MEMBANGUN TIM YG PRODUKTIF

     Kombinasi dari pengalaman dan keterampilan unik yang dimiliki oleh individu- individu yang bekarja sama dalam suatu tim mengisi produktivitas. Tiap inndividu membawa sesuatu yang unik ke dalam tim yang menggerakkan produktivitas. Bahkan lebih kuat, bakat-bakat unik yang dimiliki oleh tiap-tiap individu sering digabungkan menjadi satu kekuatan dan bakat yang baru yang dapat membawa tim pada tingkat produktivitas yang lebih tinggi.

Produktivitas tim tergantung pada kepastian bahwa suatu struktur kerja sama yang barsih

mendasari usaha tim mengajarkan anggota tim keterampilan kelompok yang mereka perlukan untuk memberikan konstribusi. Dengan kata lain, keseluruhan buku ini adalah tentang membangun tim yang produktif. Tujuan kooperatif yang jelas, komunikasi yang efektif, kepemimpinan yang baik, pengambilan keputusan yang efektif, manajemen konflik yang konstruktif, dan penggunaan kekuatan yang positif, semuanya memegang  peranan penting dalam produktivitas.

Bagaimanapun, membangunkan produktivitas tim, bukan merupakan tugas sederhana yang menambah kemampuan teknik anggota tim dan kemampuan menyelesaikan tugas. Produktivitas tidak dijamin semata-mata karena anggota tim tertarik untuk mencapai tujuan tim. Untuk menciptakan uasaha tim yang sejati tidak hanya demgan menempatkan beberapa orang dalam satu ruangan yang sama dan menyuruhnya bekerja barsama. Kesuksesan performa tim membutuhkan penyusunan kerja sama antara anggota tim secara seksama.

Tim yang tersetruktur secara kooperatif, seperti kelompok kerja sama kecil lainnya, lebih produktif dibandingkan tim yang terseruktur secara kompetitif atau individu. Semakin kooperatif kerja satu tim, semakin besar produktivitasnya, semakin besar komitmen anggota-anggota tim, semakin besar kemampuan sosial para anggotanya. Hasil positif yang didapat dari usaha-usaha kooperatif, bagaimanapun juga tidak terjadi secara otomatis. Dibutuhkan penyusunan secara seksama dari kelima komponen pokok (Johnson & Johson,1989). Saling ketergantungan yang positif, interksi tatap muka, tanggung jawab individu, ketermpilan antara individu dan kelompok  kecil, serta proses kelompok.

Jika ingin mencapai produk dan pelayanan berkualitas tinggi, tim merupakan bentuk organisasi yang paling produk dan pelayanan berkualitas tinggi,tim merupan unit dasar dari perfom yang dimiliki oleh kebanyakan organisasi. Dalam rangka memahami peran penting tim dalam organisasi modern, enam masalah di bawah ini harus dibahas:

  1. Bukti mengenai efektivitas tim.
  2. Bagaimana membentuk, menyusun, dan memperlakukan tim sehingga daapat berfungsi secara efektif.
  3. Pentingya menggunakan tim untuk melatih orang keterampilan dan prosedur yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas mereka (keterampilan tugas) dan keterampilan dan prosedur yang dibutuhkan untuk mengkoordinasikan usaha anggota tim yang lain (keterampilan kerja tim).
  4. Kemungkinan untuk menyediakan pengalaman membangun tim meningkatkan keefektifan tim.
  5. Cara dimana tim mengukur efektivitasnya diuraikan.
  6. Tujuan dari penyusunan tim secara seksama, melatih anggota-anggota tim, dan membangun efektivitas tim untuk membarikan produk dan pelayanan berkualitas tinggi pada para pelanggan.











Kegiatan Belajar II  : Diskusi

     Setelah membaca penggalan diatas, carilah berbagai permasalahan yang perlu didiskusikan mengenai konsep tersebut. Lakukanlah diskusi selama 30 menit.



SELAMAT BERDISKUSI



Kegiatan Belajar III : Menjawab Pertanyaan

     Setelah mengadakan kegiatan diskusi dan memahami konsep di atas, maka jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

SELAMAT BEKERJA



      1. Soal Pilihan GandA

  1. suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan.merupakan pengertian dari?

  1. Pengembangan tim
  2. Pelatihan tim
  3. Tipe-tipe tim
  4. Tim yg produktif




  1. suatu kegiatan mempelajari kemampuan dan pengetahuan dalam bidang tertentu yang dengan sengaja diberikan melalui prosedur sistematis dan terorganisir untuk mencapai kerja yang efektif.merupakan penertian dari?

  1. Tipe-tipe tim
  2. Tim yg produktif
  3. Pengembangan tim
  4. Pelatihan tim



  1. tahap yang paling sering dijumpai pada suatu organisasi. Dalam tahap ini terlihat sekelompok orang mengerjakan suatu tugas, tetapi mereka tidak bersepakat tentang bagaimana seharusnya mereka bekerja. Merupakan pengertian dari tahap?

  1. Tahap 1 undevelopment
  2. Tahap 2 experimenting
  3. Tahap 3 consolidating
  4. Tahap 4 mature


  1. Salah satu ciri dari tahap ini adalah tidak melibatkan perasaan-perasaan individu, karena dianggap tidak pada tempatnya untuk membicarakan perasaan-perasaan orang lain secara terbuka. Merupakan ciri dari tahap?

  1.  Tahap 1 undevelopment
  2. Tahap 2 experimenting
  3. Tahap 3 consolidating
  4. Tahap 4 mature




  1. bahwa berbagai masalah dihadapi dan dibahas secara lebih terbuka dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang lebih luas sebelum membuat suatu keputusan. Merupakan ciri dari tahap?

  1. Tahap 1 undevelopment
  2. Tahap 2 experimenting
  3. Tahap 3 consolidating
  4. Tahap 4 mature


  1. suatu kesatuan dari interaksi-interaksi perseorangan yang bertujuan untuk kesuksesan anggota dalam menjalankan pekerjaannya.merupakan pengertian dari tim?

  1. Tim kerja
  2. Tim olahraga
  3. Tim belajar
  4. Tim produktif



  1. didirikan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produk tapi berperan kecil pada bagaimana kerja diatur atau sikap para pemimpinnya. Oleh karenanya tim seperti ini cenderung hilang secara berangsur-angsur.merupakan pengertian dari tim?

  1. Tim kerja
  2. Tim belajar
  3. Tim pemecah masalah
  4. Tim tujuan khusus


  1. Tim kerja,tim olahraga, tim belajar, ketiga tim ini terdapat di dalam klasifikasi yg ke?

  1. Pertama
  2. Kedua
  3. Ketiga
  4. Keempat


  1.  tim yang tugasnya termasuk merancang dan mengenalkan susunan kerja dan teknologi baru, bertemu dengan suplier dan pembeli, dan menghubungkan fungsi yang terpisah.merupakan pengertian dari tim?

  1. Tim kerja
  2. Tim belajar
  3. Tim pemecah masalah
  4. Tim tujuan khusus


  1. Tim tujuan khusus,tim pemecah masalah termasuk ke dalam klasifikasi yg ke?

  1. Pertama
  2. Kedua
  3. Ketiga
  4. KETIA

    II.EASAY


        1.   jelaskan pengertian pengembangan dan pelatihan tim?
        2. Sebutkan tahap-tahap pengembangan tim?







Kunci Jawaban




      1. Soal pilihan ganda

  1. A          6.   A
  2. D         7.   C
  3. A          8.   A
  4. A          9.   D
  5. B                   10. B


      1. Soal Esay

    1. PENGERTIA PENGEMBANGAN TIM
      Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan.
      Pengembangan yang mengacu pada masalah staf dan personil adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi sehingga manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.
      Dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah suatu usaha yang sistematis dan terorganisir yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan.

       PENGERTIAN PELATIHAN TIM
        pelatihan adalah suatu kegiatan mempelajari kemampuan dan pengetahuan dalam   bidang tertentu yang dengan sengaja diberikan melalui prosedur sistematis dan terorganisir untuk mencapai kerja yang efektif.


    2. Tahap –tahap pengembangan tim
      Tahap 1 undevelopmen
      Tahap 2 experimenting
      Tahap 3 conselidating
      Tahap 4 mature














DAFTAR PUSTAKA

Jhonsnon, Jhonson. 2011. Dinamika Kelompok. Indeks : Jakarta

Hillon I Goa.        . Semua Orang Bisa Hebat.,PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN TIM

contoh percakapan konseling tugas psikologi konseling


Image result for gambar konseling individu
Contoh percakapan konseling

Konseli            : (tok,tok,tok)

Konselor          : silakan masuk... (sambil melihat ke arah pintu)

Konseli            : Selamat pagi Bu

Konselor          : Selamat pagi Eka, mari silakan duduk

Konselor          : Wah, Ibu sangat senang sekali bertemu dengan Eka, Eka bagaimana kabarnya ? (attending ramah, senyum, kontak mata, dan badan agak membungkuk ke arah klien)

Konseli            : tidak baik bu (diam, menyimpan perasaan tertentu, melihat ke bawah dan   tidak menatap konselor)

Konselor          : Kalau Ibu boleh tau kenapa kabarnya Eka tidak baik ?

Konseli            : Entahlah Bu, saya merasa sangat bingung dan sedih

Konselor          :  apakah perasaan tidak enak atau yang mengganggu perasaan mu itu bisa di bicarakan bersama ? ( bertanya terbuka, perasaan)

Konseli            : Ya bu saya pikir juga begitu (sambil memandang konselor, kemudian menunduk lagi)

Konselor          : Hhhmmm...Bisakah Eka jelaskan ?

Konseli            :Ya Bu, saya akan menceritakannyapada ibu supaya perasaan saya ni bias lebih lega , .

Konselor:      tentu saja eka ibu akan coba untuk membantu km sebisa ibu untuk memecahkan masalah km asalkan km mau jujur dan terbuka sama ibu,kalau  begitu Ibu ingin mendengarkan sejauh mana perasaan tidak enak yang mengganggu Eka

Konseli;  tentu saja bu saya akan jujur dan terbuka dengan ibu.Begini Bu..(bingung dan ragu) “Saya merasa tidak percaya diri ketika tampil di depan orang banyak apalagi ketika saya presentasi di depan kelas.

Konselor          : Lalu bagaimana? (eksplorasi perasaan, bertanya terbuka)

Konseli            : Setiap saya tampil di depan kelas saya pasti gugup dan bingung bu: Saya gemetar ketika tampil di depan kelas bu. Saya juga merasa tidak percaya diri saat akan menjawab pertanyaan dari dosen,  ini yang menyebabkan saya jarang bicara dan berpendapat ketika dosen mengajar di kelas

.                       Konselor         : Ya bagus sekali Eka sudah memahami masalah yang Eka alami, yaitu bagaimana Eka bisa presentasi dan tidak gugup dalam menjawab pertanyaan dosen.

Konseli            : Ya bu, Saya sangat ingin sekali bisa tampil percaya diri di depan kelas, tapi rasanya sulit sekali. (berharap dan kebingungan)

Konselor          : Bagus sekali keinginan Eka, Ibu sangat senang sekali mendengarnya. Lalu apakah Eka sudah punya cara untuk mengatasi masalah Eka tentang tidak percaya diri presentasi dan gugup menjawab pertanyaan dosen ?

Konseli            : Saya masih bingung Bu (diam)

Konselor          : Apa yang membuat Eka merasa bingung ?

Konseli            : Saya takut jika nanti saya salah saat menjawab pertanyaan dosen atau ketika presentasi saya takut nanti saya di tertawakan oleh semua teman-teman

Konselor          : Apakah Eka sudah berusaha melakukan yang terbaik ?

Konseli            : Rasanya belum Bu.

Konselor          : Jika mencobanya saja Eka belum, lalu kenapa Eka bisa berpikiran negatif seperti itu ?



Tahap Akhir konseling (tahap mengambil tindakan)

Konseli            :  Nah itu yang saya tidak mengerti bu (bingung dan berpikir).

Konselor          : Baiklah, apa kira-kira rencana mu sementara sebagai pegangan untuk tindakan selanjutnya

Konseli            : , saya akan berlatih dan belajar dulu tentang materi yang akan saya presentasikan,dan juga tidak lupa   saya akan berdoa dulu sebelum tampil agar saya merasa lebih tenang. Saya rasa itu yang akan saya saya lakukan Bu.

Konselor          : Bagus, Eka sudah tahu apa yang harus Eka lakukan. Sebelum pembicaraan ini kita tutup, bagaimana perasaan mu setelah kita berdiskusi, atau apakah kesimpulan anda ?

Konseli            : Saya merasa lega dan lebih tenang selelah melakukan konseling. Kecemasan dan ketakutan yang saya alami mulai menurun dan juga saya tahu langkah-langkah apa yang harus saya lakukan untuk mengatasi rasa tidak percaya diri saya ini.

Konselor          : bagus eka ibu senang mendengar klo eka sudah merasa lega .setelah melakukan konseling, jadi kesimpulannya adalah Pertama, Eka akan berlatih dan belajar dulu tentang materi yang akan Eka presentasikan dan akan berdoa dulu sebelum presentasi. Apakah Eka yakin akan melakukan itu ?

Konseli            : Ya Bu saya yakin.

Konselor          : baiklah ibu sangat senang dengan keyakinan km itu.mudah-mudah km bias berhasil dan km harus tetap percaya pada diri sendiri  dan Apakah masih ada yang akan Eka sampaikan?

Konseli            : Tidak Bu, saya kira cukup.

Konselor          : baiklah kalau begitu kita akhiri pembicaraan ini dan ibu sangat berterimakasi karna km mau dating ke ruangan ibu untuk menceritakan masalah km,lain kali kalau km ada masalah lgi jangan ragu-ragu untuk dating menemui ibu

Konseli            : Sama-sama Bu.saya jga berterima kasi pada ibu karena sudah mau mendengarkan masalah saya.kalau begitu saya pamit dulu bu, selamat siang

Konselor ;iya sama- sama nak itu sudah kewajiban ibu sebagai guru bk.