PENGGALAN
I
Pengembangan
dan pelatihan tim
- Pokok Bahasan : Pengembangan dan pelatihan tim
- Sub Pokok Bahasan : pengertian,tahap-tahap pengembangan tim,tipe-tipe tim
- Tujuan Umum : Untuk mengetahui lebih jauh tentang teori pengembangan dan pelatihan tim
- Tujuan Khusus : - Mahasiswa mampu memahami teori pengembangan dan pelatihan tim
- Mahasiswa mampu memahami pengetian pengembangan tim dan pelatihan tim
- Mahasiswa mampu memahami tahap-tahap pengembangan tim
- Waktu : 90 menitDengan rincian sebagai berikut:Pra pengajaran : 10 menitMembaca : 30 menitDiskusi : 30 menitMenjawab Soal : 20 menit
- Materi : pengembangan dan pelatihan tim
- Pengertian pengembangan dan pelatihan tim
- Tahap-tahap pengembangan tim
- Tipe-tipe tim
- Cara membangun tim yg produktif
- Kegiatan Belajar :Kegiatan Belajar I : Membaca
Kajilah bahan bacaan di bawah ini
secara cermat. Berilah tanda-tanda khusus atau
catatan tepi pada bagian-bagian
penting atau yang sulit dipahami jika anggap perlu.
SELAMAT MEMBACA
A.PENGERTIA PENGEMBANGAN TIM
Pengembangan
adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual,
dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui
pendidikan dan pelatihan.
Pengembangan yang mengacu pada masalah staf dan
personil adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu
prosedur yang sistematis dan terorganisasi sehingga manajer belajar pengetahuan
konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.
Dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa pengembangan adalah suatu usaha yang sistematis dan terorganisir yang dilakukan oleh
perusahaan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan atau jabatan.
PENGERTIAN
PELATIHAN TIM
pelatihan adalah suatu kegiatan mempelajari
kemampuan dan pengetahuan dalam bidang tertentu yang dengan sengaja diberikan
melalui prosedur sistematis dan terorganisir untuk mencapai kerja yang efektif.
B.TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN TIM
Tahap 1
Undevelopment
Tahap ini adalah tahap yang paling sering dijumpai pada suatu organisasi. Dalam tahap ini terlihat sekelompok orang mengerjakan suatu tugas, tetapi mereka tidak bersepakat tentang bagaimana seharusnya mereka bekerja.
Salah satu ciri dari tahap ini adalah tidak melibatkan perasaan-perasaan individu, karena dianggap tidak pada tempatnya untuk membicarakan perasaan-perasaan orang lain secara terbuka. Tempat kerja adalah tempat untuk bekerja. Roda organisasi menggelinding sesuai aturan dan prosedur
Tahap ini adalah tahap yang paling sering dijumpai pada suatu organisasi. Dalam tahap ini terlihat sekelompok orang mengerjakan suatu tugas, tetapi mereka tidak bersepakat tentang bagaimana seharusnya mereka bekerja.
Salah satu ciri dari tahap ini adalah tidak melibatkan perasaan-perasaan individu, karena dianggap tidak pada tempatnya untuk membicarakan perasaan-perasaan orang lain secara terbuka. Tempat kerja adalah tempat untuk bekerja. Roda organisasi menggelinding sesuai aturan dan prosedur
Tahap 2 Experimenting
Tahap 2 dimulai ketika tim secara
bersungguh-sungguh mulai meninjau ulang metode-metode operasional yang berlaku
selama ini. Inilah yang membedakan tim di Tahap 2 dari Tahap 1. Pada Tahap 2,
tim berkemauan untuk melakukan eksperimen dan uji coba. Mereka berani
menghadapi berbagai kemungkinan dengan memasuki daerah yang belum dikenal.
Ciri lain yang ditunjukan pada tahap
perkembangan ini adalah bahwa berbagai masalah dihadapi dan dibahas secara
lebih terbuka dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang lebih luas sebelum
membuat suatu keputusan. Ini adalah tahap perubahan, dimana tim ingin
memperbaiki diri sendiri karena mereka melihat hal tersebut sebagai sesuatu
yang terpenting untuk dilakukan. Para anggota tim lebih saling memperhatikan
dan menunjukkan kepedulian kepada masalah-masalah dan gagasan-gagasan rekan
dalam tim mereka. Hasilnya adalah mereka akan lebih banyak mendengar dan saling
mengerti satu sama lainnya. Rapat akan menjadi suatu pertemuan yang lebih hidup
dengan diskusi, mendengar dan berpikir, serta lebih sedikit berbicara. Pada
tahap ini suasana dalam tim akan penuh dinamika dan menarik. Para pengamat
dapat melihat bahwa tim menjadi lebih hidup dan para anggota yang tadinya
kurang memberikan kontribusi menjadi berperan aktif.
Tetapi walaupun tim telah menjadi lebih terbuka dan mempunyai potensi untuk menjadi lebih efektif, masih kurang untuk disebut sebagai tim yang efektif yang menghasilkan keuntungan.
Tetapi walaupun tim telah menjadi lebih terbuka dan mempunyai potensi untuk menjadi lebih efektif, masih kurang untuk disebut sebagai tim yang efektif yang menghasilkan keuntungan.
Tahap 3 Consolidating
Setelah berhasil menyelesaikan masalah antar pribadi di Tahap 2, tim mulai memiliki kepercayaan diri, keterbukaan dan dipercaya untuk mencoba cara kerjanya. Biasanya tim akan memilih cara kerja yang lebih sistematik atau bermetode.
Aturan-aturan dan cara kerja yang kaku diubah dengan aturan baru yang disepakati bersama, dimana setiap anggota memiliki peran agar tujuan dapat dicapai. Walau hubungan antar pribadi telah mejadi lebih erat, mereka sadar akan pentingnya aturan-aturan dasar dan cara kerja yang akan dipakai oleh tim. Bukti-bukti yang paling nyata dari tahap ini adalah cara untuk mencapai suatu keputusan, yaitu dengan sebagai berikut adanya kejelaskan tujuan dari aktivitas/tugas, adanya penetapan sasaran, pengumpulan informasi yang dibutuhkan, adanya kemauan memikirkan kemunginan-kemungkinan yang ada pada tim, adanya perencanaan rinci mengenai apa yang harus dilakukan, kemauanmeninjau kembali hasil kerja dan menggunakannya sebagai dasar untuk memperbaiki cara kerja di masa yang akan datang.
Hubungan antar pribadi yang lebih baik pada Tahap 2 tetap dipertahankan, tetapi mereka membangun aturan dasar dan cara kerja yang akan dipakai oleh tim.
Setelah berhasil menyelesaikan masalah antar pribadi di Tahap 2, tim mulai memiliki kepercayaan diri, keterbukaan dan dipercaya untuk mencoba cara kerjanya. Biasanya tim akan memilih cara kerja yang lebih sistematik atau bermetode.
Aturan-aturan dan cara kerja yang kaku diubah dengan aturan baru yang disepakati bersama, dimana setiap anggota memiliki peran agar tujuan dapat dicapai. Walau hubungan antar pribadi telah mejadi lebih erat, mereka sadar akan pentingnya aturan-aturan dasar dan cara kerja yang akan dipakai oleh tim. Bukti-bukti yang paling nyata dari tahap ini adalah cara untuk mencapai suatu keputusan, yaitu dengan sebagai berikut adanya kejelaskan tujuan dari aktivitas/tugas, adanya penetapan sasaran, pengumpulan informasi yang dibutuhkan, adanya kemauan memikirkan kemunginan-kemungkinan yang ada pada tim, adanya perencanaan rinci mengenai apa yang harus dilakukan, kemauanmeninjau kembali hasil kerja dan menggunakannya sebagai dasar untuk memperbaiki cara kerja di masa yang akan datang.
Hubungan antar pribadi yang lebih baik pada Tahap 2 tetap dipertahankan, tetapi mereka membangun aturan dasar dan cara kerja yang akan dipakai oleh tim.
Tahap 4 Mature
Setelah Tahap 3 dilalui, maka tersusunlah dasar bagi terbentuknya suatu tim yang matang. Keterbukaan, kepedulian dan peningkatan hubungan pribadi pada Tahap 2 serta pendekatan yang sistematik dari Tahap 3 modal dasar bagi terbentuknya tim yang benar-benar matang.
Fleksibilitas menjadi hal yang utama, karena setiap kebutuhan-kebutuhan memiliki prosedur kerja yang berbeda. Seseorang tidak lagi khawatir untuk mempertahankan posisi mereka.
Kepemimpinan ditentukan oleh situasi bukan oleh ketentuan-ketentuan yang kaku. Tim mengenali tipe kepemimpinan yang dibutuhkan dan pemimpin mengenali kebu-
tuhan untuk melibatkan anggota-anggotanya
Penggunaan energi dan kemampuan secara maksimal dari tiap anggota disebabkan karena adanya komitmen. Ada perasaan bangga akan keberhasilan tim dan hal tersebut tidak menghambat keberhasilan individu.
Anggota tim menyadari bahwa mereka adalah bagian dari suatu organisasi ataupun bagian dari suatu masyarakat. Oleh karena itu keputusannya juga mempertimbangkan aspek-aspek sosial maupun hal-hal yang universal sifatnya.
Pengembangan menjadi prioritas, karena mereka sadar bahwa sukses yang berkesinambungan membutuhkan pengembangan yang juga berkesinambungan. Keinginan untuk memperbaiki diri dilakukan dengan membuka diri terhadap bantuan dari luar.
Saling percaya, keterbukaan, kejujuran, kerja sama dan ‘konfrontasi’ maupun review berkala terhadap hasil kerja, menjadi gaya hidup tim. Tim akan selalu bersedia untuk membantu tim-tim lain yang mengalami kesulitan maupun yang belum sampai ke tahap mereka. Tetapi lebih dari itu, tim ini adalah tempat yang menyenangkan dan membawa hasil
Setelah Tahap 3 dilalui, maka tersusunlah dasar bagi terbentuknya suatu tim yang matang. Keterbukaan, kepedulian dan peningkatan hubungan pribadi pada Tahap 2 serta pendekatan yang sistematik dari Tahap 3 modal dasar bagi terbentuknya tim yang benar-benar matang.
Fleksibilitas menjadi hal yang utama, karena setiap kebutuhan-kebutuhan memiliki prosedur kerja yang berbeda. Seseorang tidak lagi khawatir untuk mempertahankan posisi mereka.
Kepemimpinan ditentukan oleh situasi bukan oleh ketentuan-ketentuan yang kaku. Tim mengenali tipe kepemimpinan yang dibutuhkan dan pemimpin mengenali kebu-
tuhan untuk melibatkan anggota-anggotanya
Penggunaan energi dan kemampuan secara maksimal dari tiap anggota disebabkan karena adanya komitmen. Ada perasaan bangga akan keberhasilan tim dan hal tersebut tidak menghambat keberhasilan individu.
Anggota tim menyadari bahwa mereka adalah bagian dari suatu organisasi ataupun bagian dari suatu masyarakat. Oleh karena itu keputusannya juga mempertimbangkan aspek-aspek sosial maupun hal-hal yang universal sifatnya.
Pengembangan menjadi prioritas, karena mereka sadar bahwa sukses yang berkesinambungan membutuhkan pengembangan yang juga berkesinambungan. Keinginan untuk memperbaiki diri dilakukan dengan membuka diri terhadap bantuan dari luar.
Saling percaya, keterbukaan, kejujuran, kerja sama dan ‘konfrontasi’ maupun review berkala terhadap hasil kerja, menjadi gaya hidup tim. Tim akan selalu bersedia untuk membantu tim-tim lain yang mengalami kesulitan maupun yang belum sampai ke tahap mereka. Tetapi lebih dari itu, tim ini adalah tempat yang menyenangkan dan membawa hasil
.
C. TIPE-TIPE TIM
- Tipe-tipe Tim
Tim dapat di klasifikasikan dalam beberapa hal yang tidak terbatas.
Tiga klasifikasi yang paling umum adalah situasi dimana tim digunakan,
bagaimana tim digunakan di dalam organisasi, dan apa kerja tim. Klasifikasi
yang pertama-situasi-berguna karena tim terutama ditemukan dalam pekerjaan,
olahraga, dan situasi belajar.
- Tim kerja : suatu kesatuan dari interaksi-interaksi perseorangan yang bertujuan untuk kesuksesan anggota dalam menjalankan pekerjaannya.
- Tim olahraga : interaksi-interaksi perseorangan yang bertujuan untuk memaksimalkan anggota atletik.
- Tim belajar : interaksi-interaksi perseorangan antarkawan sebaya yang mempunyai kesetaraan status yang bertujuan untuk memaksimalkan kesetaraan pengetahuan dan keterampilan tiap-tiap anggota.
Ketiga jenis tim tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu menyatukan
usaha tiap-tiap anggota dengan usaha anggota tim lain. Klasifikasi kedua adalah
bagaimana tim digunakan dalam suatu organisasi.
- Tiga hal yang paling umum adalah untuk memecahkan masalah, untuk mengerjakan proyek yang spesial, dan untuk menghasilkan produk atau jasa.
- Tim pemecah masalah : tim pemecah masalah didirikan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produk tapi berperan kecil pada bagaimana kerja diatur atau sikap para pemimpinnya. Oleh karenanya tim seperti ini cenderung hilang secara berangsur-angsur.
- Tim tujuan khusus : tim yang tugasnya termasuk merancang dan mengenalkan susunan kerja dan teknologi baru, bertemu dengan suplier dan pembeli, dan menghubungkan fungsi yang terpisah. Tim tujuan khusus terlibat dalam membuat keputusan khusus di setiap tingkatan, menciptakan suasana untuk kemajunan kualitas dan produktivitas.
D. CARA MEMBANGUN
TIM YG PRODUKTIF
Kombinasi dari pengalaman dan keterampilan unik yang dimiliki oleh
individu- individu yang bekarja sama dalam suatu tim mengisi produktivitas.
Tiap inndividu membawa sesuatu yang unik ke dalam tim yang menggerakkan
produktivitas. Bahkan lebih kuat, bakat-bakat unik yang dimiliki oleh tiap-tiap
individu sering digabungkan menjadi satu kekuatan dan bakat yang baru yang
dapat membawa tim pada tingkat produktivitas yang lebih tinggi.
Produktivitas tim tergantung pada kepastian bahwa suatu struktur
kerja sama yang barsih
mendasari usaha tim mengajarkan anggota tim keterampilan kelompok
yang mereka perlukan untuk memberikan konstribusi. Dengan kata lain,
keseluruhan buku ini adalah tentang membangun tim yang produktif. Tujuan
kooperatif yang jelas, komunikasi yang efektif, kepemimpinan yang baik,
pengambilan keputusan yang efektif, manajemen konflik yang konstruktif, dan
penggunaan kekuatan yang positif, semuanya memegang peranan penting dalam
produktivitas.
Bagaimanapun, membangunkan produktivitas tim, bukan merupakan tugas
sederhana yang menambah kemampuan teknik anggota tim dan kemampuan
menyelesaikan tugas. Produktivitas tidak dijamin semata-mata karena anggota tim
tertarik untuk mencapai tujuan tim. Untuk menciptakan uasaha tim yang sejati
tidak hanya demgan menempatkan beberapa orang dalam satu ruangan yang sama dan
menyuruhnya bekerja barsama. Kesuksesan performa tim membutuhkan penyusunan
kerja sama antara anggota tim secara seksama.
Tim yang tersetruktur secara kooperatif, seperti kelompok kerja sama
kecil lainnya, lebih produktif dibandingkan tim yang terseruktur secara
kompetitif atau individu. Semakin kooperatif kerja satu tim, semakin besar
produktivitasnya, semakin besar komitmen anggota-anggota tim, semakin besar
kemampuan sosial para anggotanya. Hasil positif yang didapat dari usaha-usaha
kooperatif, bagaimanapun juga tidak terjadi secara otomatis. Dibutuhkan
penyusunan secara seksama dari kelima komponen pokok (Johnson &
Johson,1989). Saling ketergantungan yang positif, interksi tatap muka, tanggung
jawab individu, ketermpilan antara individu dan kelompok kecil, serta
proses kelompok.
Jika ingin mencapai produk dan pelayanan berkualitas tinggi, tim
merupakan bentuk organisasi yang paling produk dan pelayanan berkualitas
tinggi,tim merupan unit dasar dari perfom yang dimiliki oleh kebanyakan
organisasi. Dalam rangka memahami peran penting tim dalam organisasi modern,
enam masalah di bawah ini harus dibahas:
- Bukti mengenai efektivitas tim.
- Bagaimana membentuk, menyusun, dan memperlakukan tim sehingga daapat berfungsi secara efektif.
- Pentingya menggunakan tim untuk melatih orang keterampilan dan prosedur yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas mereka (keterampilan tugas) dan keterampilan dan prosedur yang dibutuhkan untuk mengkoordinasikan usaha anggota tim yang lain (keterampilan kerja tim).
- Kemungkinan untuk menyediakan pengalaman membangun tim meningkatkan keefektifan tim.
- Cara dimana tim mengukur efektivitasnya diuraikan.
- Tujuan dari penyusunan tim secara seksama, melatih anggota-anggota tim, dan membangun efektivitas tim untuk membarikan produk dan pelayanan berkualitas tinggi pada para pelanggan.
Kegiatan Belajar II : Diskusi
Setelah membaca penggalan diatas, carilah
berbagai permasalahan yang perlu didiskusikan mengenai konsep tersebut.
Lakukanlah diskusi selama 30 menit.
SELAMAT BERDISKUSI
Kegiatan Belajar III : Menjawab Pertanyaan
Setelah mengadakan kegiatan diskusi dan
memahami konsep di atas, maka jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
SELAMAT BEKERJA
- Soal Pilihan GandA
- suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan.merupakan pengertian dari?
- Pengembangan tim
- Pelatihan tim
- Tipe-tipe tim
- Tim yg produktif
- suatu kegiatan mempelajari kemampuan dan pengetahuan dalam bidang tertentu yang dengan sengaja diberikan melalui prosedur sistematis dan terorganisir untuk mencapai kerja yang efektif.merupakan penertian dari?
- Tipe-tipe tim
- Tim yg produktif
- Pengembangan tim
- Pelatihan tim
- tahap yang paling sering dijumpai pada suatu organisasi. Dalam tahap ini terlihat sekelompok orang mengerjakan suatu tugas, tetapi mereka tidak bersepakat tentang bagaimana seharusnya mereka bekerja. Merupakan pengertian dari tahap?
- Tahap 1 undevelopment
- Tahap 2 experimenting
- Tahap 3 consolidating
- Tahap 4 mature
- Salah satu ciri dari tahap ini adalah tidak melibatkan perasaan-perasaan individu, karena dianggap tidak pada tempatnya untuk membicarakan perasaan-perasaan orang lain secara terbuka. Merupakan ciri dari tahap?
- Tahap 1 undevelopment
- Tahap 2 experimenting
- Tahap 3 consolidating
- Tahap 4 mature
- bahwa berbagai masalah dihadapi dan dibahas secara lebih terbuka dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang lebih luas sebelum membuat suatu keputusan. Merupakan ciri dari tahap?
- Tahap 1 undevelopment
- Tahap 2 experimenting
- Tahap 3 consolidating
- Tahap 4 mature
- suatu kesatuan dari interaksi-interaksi perseorangan yang bertujuan untuk kesuksesan anggota dalam menjalankan pekerjaannya.merupakan pengertian dari tim?
- Tim kerja
- Tim olahraga
- Tim belajar
- Tim produktif
- didirikan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produk tapi berperan kecil pada bagaimana kerja diatur atau sikap para pemimpinnya. Oleh karenanya tim seperti ini cenderung hilang secara berangsur-angsur.merupakan pengertian dari tim?
- Tim kerja
- Tim belajar
- Tim pemecah masalah
- Tim tujuan khusus
- Tim kerja,tim olahraga, tim belajar, ketiga tim ini terdapat di dalam klasifikasi yg ke?
- Pertama
- Kedua
- Ketiga
- Keempat
- tim yang tugasnya termasuk merancang dan mengenalkan susunan kerja dan teknologi baru, bertemu dengan suplier dan pembeli, dan menghubungkan fungsi yang terpisah.merupakan pengertian dari tim?
- Tim kerja
- Tim belajar
- Tim pemecah masalah
- Tim tujuan khusus
- Tim tujuan khusus,tim pemecah masalah termasuk ke dalam klasifikasi yg ke?
- Pertama
- Kedua
- Ketiga
- KETIAII.EASAY
- jelaskan pengertian pengembangan dan pelatihan tim?
- Sebutkan tahap-tahap pengembangan tim?
Kunci Jawaban
- Soal pilihan ganda
- A 6. A
- D 7. C
- A 8. A
- A 9. D
- B 10. B
- Soal Esay
- PENGERTIA PENGEMBANGAN TIMPengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan.Pengembangan yang mengacu pada masalah staf dan personil adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi sehingga manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.Dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah suatu usaha yang sistematis dan terorganisir yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan.PENGERTIAN PELATIHAN TIMpelatihan adalah suatu kegiatan mempelajari kemampuan dan pengetahuan dalam bidang tertentu yang dengan sengaja diberikan melalui prosedur sistematis dan terorganisir untuk mencapai kerja yang efektif.
- Tahap –tahap pengembangan timTahap 1 undevelopmenTahap 2 experimentingTahap 3 conselidatingTahap 4 mature
DAFTAR PUSTAKA
Jhonsnon, Jhonson. 2011. Dinamika Kelompok. Indeks : Jakarta
Hillon I Goa. . Semua Orang Bisa Hebat.,PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN TIM